Tujuh Hal Yang Bisa Dipelajari dan Diambil Hikmahnya Dari Tahun 2020
- December 31, 2020
- By FitriYenti
- 0 Comments
Tahun 2020 akan segera
berakhir dalam hitungan jam lagi. Tahun ini begitu istimewa dengan segala
dinamikanya. Berbagai hal yang terjadi selama tahun ini baik hal yang baik, buruk,
menyenangkan, menyedihkan, dan beragam perasaan yang hanya bisa dirasa dalam
hati. Tahun ini corona merajalela, pemutusan hubungan kerja besar-besaran
menghantam dunia kerja, bisnis lesu, pendapatan berkurang jumlahnya, banyak
orang kehilangan nyawa, dan keluarga.
Ada banyak hal yang bisa
dipelajari dari tahun twenty-twenty
ini. Berikut menurut versi aku ya:
1.
Rasa syukur yang tiada henti
Takdir kita setiap manusia tidaklah sama dari
sang pencipta. Untuk itu rasa syukur diperlukan agar kita masih bisa menikmati segala
berkah, rezeki, kasih sayang yang Allah berikan dalam bentuk apapun. Tahun 2020
ini aku masih bersyukur karena masih punya pekerjaan dan tidak ada penurunan
pendapatan, walaupun terjadi kegagalan kenaikan gaji karena pandemi. Bersyukur dengan hadiah yang allah berikan,
pindah dari Jakarta ke Lampung Selatan. Bertahun-tahun aku mencari cara dan
usaha agar keluar dari ibukota. Alhamdulilah terlaksana tahun ini.
2. Sehat itu mahal guys
Aku bersyukur bahwa aku, ayah, ibu dan
adik-adik sehat wal afiat dan tidak terserang penyakit-penyakit yang berat.
Walaupun di bulan Februari aku sempat terkena penyakit cacar selam 10 hari. Ya
seumur hidup aku belum pernah keca cacar, dan itu kali pertama aku terkena
cacar. Rasanya kena cacar itu luar biasa guys, gatal dan perih datang
bersamaan, gak bisa pergi kemana-mana, mandi pakai air dettol sekali sehari,
dan panas badanku rasanya udah kayak apa gitu. Cacar membuatku membatalkan
banyak kegiatanku kseperti kegiatan Kelas Pendidik Kreatif bersama GA Circle,
kegiatan bersama YPAB, dan tidak bisa berjumpa sahabat yang datang dari Batam.
3.
Empati yang terus diasah
Selama masa pandemi di 2020 sepanjang tahun
rasanya ada saja berita kurang menyenangkan hadir di sekitar kita. Ribuan orang
di PHK oleh berbagai perusahaan sehingga menimbulkan dampak meningkatnya angka
pengangguran dan angka kemiskinan. Banyak orang kehilangan nyawa, dan
kehilangan orang-orang tersayangnya karena pandemi Corona. Apalagi jenazah pasien
corona tidak bisa dibesuk, tidak bisa mendampingi saat-saat terakhirnya, dan
tidak bisa diantar kebih dekat ke pemakaman. Hal ini membuatku bergidik dan
ngeri. Jadi asahlah rasa empati itu di dalam diri kita, sehingga kita menjadi
pribadi yang lebih baik.
4.
Sabar yang tiada batas
Ya sabar itu katanya memang harus tiada
batas. Jika masih ada batas, rasanya belum sabar. Tahun 2020 ini ketidakpastian
adalah hal yang kita rasakan setiap hari. Dari awal pandemi kita disuguhkan
segala hal mengenai ketidakpastian. Tiba-tiba bekerja dari rumah, kita tidak
pasti sampai kapan bekerja dari rumah. Kemudian pemerintah mengeluarkan
berbagai kebijakan pembatasan kegiatan sosial, hingga tidak bisa mudik ketika
lebaran. Gila aku belum pernah loh merayakan idul fitri di ibukota. Sedih
sekali rasanya. Aku masih bersabar hingga menunggu bisa libur yang lebih lama
untuk pulang ke rumah. Ya itu akhir yang indah dari sabar.
5.
Ketulusan pertemanan
Selama masa-masa beratku alhamdulilah ada
sahabat yang tulus mendukung segala langkahku. Dalam masa sulit ini pula, aku
bisa mendeteksi siapa saja yang berteman tulus denganku, siapa saja yang ingin
menjatuhkan. Ya kita menilai seseorang memang perlu di saat-saat yang sulit,
bukan disaat kita bahagia. Untuk itu memilih teman atau sahabat memang sangat
penting. Karena jangan biarkan orang-orang yang dalam kategori “racun”, terus
menggerogoti dirimu sehingga berpengaruh dalam kehidupanmu. Pindah ke Lampung
Selatan juga salah satu cara menjauhkanku dari orang-orang yang menurutku racun
dalam pertemanan loh.
6.
Pasrah adalah jalan ninjaku
Ada masa dimana pasrah adalah jalan terbaik untuk menenangkan diri dari segala masalah dan keruwetan yang kita alami. Kadang dengan pasrah ini kita bisa lebih kuat dan lebih jernih dalam melihat masalah yang terjadi. Sehingga solusinya bisa ditemukan dengan kepala yang dingin dan hati yang tenang. Jadi jika pembaca sudah mulai ruwet dengan berbagai keadaan, pasrahlah padaNya.
7.
Dekatlah padaNya
Pada allah ku serahkan segala jalan hidup dan
takdirku. Aku bukan saja sekali ini menghadapi masa-masa sulit, berkali-kali
dan bahkan pernah lebih buruk dari ini. Tunggu saja pertolongan allah dan tentu
saja pertolonganNya akan datang dengan cara kita terus mendekatkan diri.
Mengaji, salat lima waktu, sedekah dan berbuat baik terhadap banyak orang
adalah hal-hal yang biasa aku lakukan untuk memohon pertolonganNya.
Tujuh hal ini yang bisa diambil dari dua ribu dua puluh,
sehingga apapun yang akan terjadi di tahun depan, tetaplah jadi yang terbaik
versi dirimu. Semoga tahun 2021 nanti dilewati dengan semua hal yang
menyenangkan dan lebih baik lagi.