5 Jenis Makanan Khas Minang Ini Wajib Kamu Coba Jika Berkunjung Ke Ranah Minang
- June 04, 2018
- By FitriYenti
- 2 Comments
Sumatra Barat, sebuah provinsi
di Pulau Sumatra, terkenal dengan suku Minangnya dan cita rasa kuliner yang
kaya akan rempah dan bumbu. Makanan-makanan khas Minang adalah makanan yang
menjadi incaran banyak wisatawan domestik dan mancanegara, seperti Rendang yang
pernah menjadi makanan paling enak di dunia versi CNN.
Selain rendang yang semakin
naik popularitasnya, masyarakat Minang di Sumatra Barat juga punya ragam
makanan lain yang tak kalah enak. Dari mulai kreasi adonan tepung beras yang
digoreng bersama ikan asin, beras ketan yang dimasak dengan santan, hingga
gorengan ikan rinuak yang berasal dari Danau Maninjau.
Berikut 5 jenis makanan yang
tidak kalah rasanya dibandingkan rendang yang harus kamu coba ketika berkunjung
ke Sumatra Barat.
1. Sala Lauak
Makanan khas dari Kabupaten
Pariaman ini sangat enak dinikmati ketika masih hangat. Sala lauak (lauak berarti
ikan dalam bahasa Minang) adalah gorengan yang terbuat dari adonan tepung
beras, ikan asin, ditambah dengan bumbu seperti kunyit, bawang, cabai dan
garam. Dibentuk seukuran bola pingpong, sala lauak menjadi santapan ringan yang
digemari. Kenikmatan sala lauak sudah bisa tercium ketika adonan gorengan ini
diangkat dari penggorengan. Harumnya irisan daun kunyit yang ada dalam sala
lauak pasti mampu membuatmu tidak sabar ingin menyantapnya. Orang Padang dan
Pariaman kerap menjadikannya sebagai pelengkap saat menyantap lontong atau
ketupat sayur. Tidak sulit menemukan jajanan yang berbentuk bulat ini di Kota
Padang dan Pariaman. Sala lauak biasa di jual di pasar, pinggir pantai, tempat
wisata maupun pusat kuliner kota Padang dan Pariaman.
![]() |
Credit to : dodirully.blogspot.com |
2. Lamang Tapai
Disuguhkan di hari-hari
istimewa seperti buka puasa, hari raya, acara lamaran maupun pesta pernikahan
membuat makanan penutup ini selalu dinanti banyak orang Minang. Lamang Tapai
terdiri dari dua jenis makanan, yaitu lamang yang berbahan baku utama beras
ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Sementara tapai adalah
tape beras ketan itam yang dibuat dengan cara fermentasi
dengan ragi. Mencicipi lamang tidak akan lengkap jika tidak
bersama tapai, karena keduanya saling melengkapi, antara asam dan manis.
Makanan ini bisa dibeli di Pasar Raya Padang, Pasar Lubuk Buaya, dan
pasar-pasar lokal lainnya di Kota Padang.
![]() |
Credit to: www.eat.co.id |
3. Goreng Rinuak
Rinuak adalah ikan berukuran
mini dengan ukuran satu hingga dua centi meter yang hanya bisa
ditemukan di Danau Maninjau Kab. Agam – Sumatra Barat. Bentuknya seperti ikan
teri, hanya bedanya, rinuak hidup di air tawar. Rinuak mudah
dijumpai di sekitar Danau Maninjau dan biasa dijual kepada wisatawan yang
datang. Rinuak ini diolah dengan cara digoreng, balado, atau dipepes. Jika rinuak digoreng
akan menjadi oleh-oleh karena bisa disimpan di wadah yang kering dalam waktu
satu hingga dua minggu. Rasanya yang crunchy, membuat banyak orang
selalu ingin memesan rinuak dalam jumlah yang banyak ketika
pulang kampung atau ketika sedang berkunjung ke sana. Selain di Maninjau, rinuak juga
dijual di pasar-pasar lokal seperti Pasar Lubuk Basung dan Pasar Matur.
Datanglah ke Maninjau untuk mencoba goreng rinuak hangat
sembari menikmati cahaya matahari terbenam.
![]() |
Credit to : www.saribundo.biz |
4. Dadiah
Jika biasanya yoghurt terbuat
dari susu sapi, lain pula dengan dadiah. Dadiah, makanan yang berasal dari susu
kerbau yang difermentasikan dalam sebuah bambu. Bagi masyarakat Minang, makanan
khas ini dihidangkan dengan cara mencampur dadiah dengan emping beras ketan,
disiram dengan santan dan gula merah. Gurihnya dadiah, dicampur manisnya gula
merah seakan bersatu padu di lidah ketika kamu menyantap hidangan khas ini.
Sejak zaman dahulu, dadiah menjadi hidangan favorit sebagai pengganti lauk
pauk. Jika kamu sedang mengunjungi Bukittinggi, bisa datang ke Pasar Atas untuk
mencari dadiah. Selain itu, dadiah sering ditemukan di Pasar Padang Panjang dan
Pasar Batu Sangkar. Rasa dadiah yang manis cocok dijadikan makanan penutup
setelah makan siang.
![]() |
Credit to : www.bukittinggi.com |
5. Pensi
Makanan khas Minang yang satu
ini cukup unik. Pensi, sejenis kerang berukuran kecil yang hidup hanya di Danau
Maninjau. Diolah sedemikian rupa oleh orang Minang menjadi makanan ringan yang
enak di lidah. Rasanya bergelut antara manis dan asin, karena kerang yang
cangkangnya pipih ini ditumis dan dicampur dengan daun bawang, jahe, lengkuas,
seledri, dan garam. Olahan pensi dijual dalam bentuk bungkusan plastik yang
harganya terjangkau. Datanglah ke pasar-pasar lokal di Kabupaten Agam seperti
Pasar Maninjau, Pasar Tiku, Pasar Matur, Pasar Lubuk Basung untuk membeli
pensi.
Jadi, jika kamu berkunjung ke
Sumatra Barat, jangan lupa mencoba semua makanan khas Minang ini. Karena memang
warga Minang memiliki banyak kuliner lezat lain selain rendang yang sudah pasti
kamu tahu cita rasanya. Selamat mencoba :)
2 comments
belum pernah nyoba makanannya, paling rendang aja karena emang paling terkenal dari makanan minang.. :) tapi kapan-kapan boleh nyobain juga makanan yang di rekomendasikan di atas..
ReplyDeleteboleh banget dengan senang hati..semuanya enak yang pasti..
DeleteBerkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...