Sensasi Live on Board 4 Hari 3 Malam Di Laut Flores dan Labuan Bajo #2
- August 07, 2018
- By FitriYenti
- 1 Comments
Setelah di tulisan
pertama saya menceritakan hari pertama dan
kedua berlayar, ternyata perjalanan kami masih cukup panjang. Masih ada satu
sehari pelayaran lagi dan dilanjutkan dengan menginap semalam di Kota Labuan
Bajo. Yuk kita teruskan ceritaku ini.
Hari Ketiga, menikmati mentari pagi di Gili Lawa – menanam bakau di Pulau Papagarang - main voli pantai di Pulau Kanawa dan ngopi cantik di Café in Hit
Setelah
kemarin menjemput sunset, pagi ini di Gili Lawa kami menyambut datangnya sinar
mentari pagi. Walaupun bangun agak kesiangan karena masih kelelahan, kami
menuju daratan dan beberapa rekan naik lagi ke puncak, aku dan beberapa orang
teman masih duduk santai di pinggir pantai sembari melihat rusa yang mulai
turun dari bukit. Rusa-rusa khas Gili Lawa ini akan turun untuk mencari makan
dan minum.
Setelah
mengisi perut dengan sarapan yang lezat, tepat pukul 09.00 WITA kami
melanjutkan kembali perjalanan menuju Pulau Papagarang. Tujuan kali ini adalah
menanam bakau sebagai salah satu aksi sosial dan lingkungan hidup yang biasa
dilakukan oleh Get Lost Trip. Perjalanan menuju Pulau Papagarang ditempuh
selama tiga jam. Tepat jam 12.00 WITA ketika mentari ada di atas kepala, kami
menginjakkan kaki di pulau yang memiliki seribu penduduk atau kurang lebih 300
Kepala Keluarga ini. Saat kami datang, pulau ini sedang kesulitan air bersih,
warga harus membeli air yang didatangkan dari Labuan Bajo untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Setelah berjalan kaki sejauh 500 meter dari dermaga,
tibalah ke lokasi penanaman bakau. Masing-masing peserta diberi satu bibit
pohon bakau. “Datanglah ke sini 5 tahun
lagi,tanaman bakau ini sudah menjadi hutan bakau” ujar petugas yang
mendampingi. Selain petugas, banyak anak-anak setempat yang menyambut kehadiran
kami, mereka tersenyum ceria dan ramah menyambut kedatangan wisatawan ini.
Pulau Papagarang memiliki satu taman kanak-kanak dan satu sekolah dasar, jika
anak-anak ingin melanjutkan ke sekolah tingkat menengah, mereka hatus ke Labuan
Bajo untuk bersekolah.
![]() |
Menanam Bakau di Pulau Papagarang |
Cuaca
Papagarang masih panas ketika kami perlahan-lahan meninggalkan pulau ini
bertolak menuju Pulau Kanawa, pelayaran singkat ini ditempuh dalam waktu 90
menit saja. Sebelum tiba di Kanawa, rekan-rekan sudah turun ke laut untuk
kembali menikmati alam bawah laut Kanawa yang terkenal dengan ikan warna warni
yang cantik. Memang tak dipungkiri bawah laut Kepulauan Komodo menyimpan
koral-koral terbaik negeri ini, biota laut
indah ini tetap yang harus dijaga kelestarianya. Ada apa sih di Kanawa?
selain bukit yang juga terdiri dari savanna, batu-batuan juga aneka binatang
laut warna-warni bisa juga para pembaca temukan di pulau yang tenang ini.
Selain itu, di Kanawa juga terdapat resort sebagai sarana akomodasi wisatawan
untuk menginap di sini. Setelah teman-temanku kelelahan menjelajah bawah laut
sekitar Kanawa, paling pas memang untuk melepas dahaga dengan minum air kelapa
muda segar di pinggir pantai. Pulau Kanawa memiliki fasilitas lapangan voli,
yang biasa digunakan untuk bermain voli pantai. Nah jelang sore, tour leader
kami mengajak untuk menghabiskan sore dengan bermain voli pantai, sungguh seru
permainan voli pantai ini. Sudah lama tidak bermain voli, membuat tim ku kalah
sore itu. Tapi kami semua bahagia bisa menghabiskan sore di Kanawa.
![]() |
Makanan lezat selama pelayaran 4 Hari 3 Malam |
Jelang
matahari terbenam kami harus meninggalkan Kanawa kembali ke Labuan Bajo,
rasanya kok masih kurang pelayaran ini waktunya, masih ingin menjelajah lebih
luas lagi Kepulauan Komodo ini. Namun apa daya kami memang harus kembali ke ibu
kota kabupaten Manggarai Barat ini. Setelah 90 menit berlayar dari Kanawa, kami
sampai juga di Pelabuhan Labuan Bajo. Ucapan terima kasih tak terhingga kami
ucapkan kepada nakhoda kapal dan anak buah kapal yang sudah melayani kami
dengan baik beberapa hari ini. Sebelum makan malam di Tree Top Resto, kami cek
in di sebuah hotel yang memiliki fasilitas lengkap di Labuan Bajo yaitu The
Jayakarta Suites Komodo Flores. Hotel berbintang empat ini letaknya di pinggir
pantai loh.
Makan
malam usai sudah dan kami merasa malam masih panjang, apalagi saat itu malam
minggu, rasanya masih terlalu cepat jika kami harus kembali ke hotel. Jadi tour
leader kami mengajak kami untuk mencicipi lezatnya kopi flores di sebuah coffee
shop bernama Café in Hit. Café ini interiornya sangat menarik dan instagrammable, dibuka setiap hari pada
pukul 07.00 pagi dan tutup pukul 10.00 malam. Café in Hit menyajikan kopi
flores dengan cita rasa modern, malam yang hangat itu aku memesan segelas es
cappuccino untuk menemani ngobrol santai dan bercengkrama dengan teman-teman
trip.
![]() |
Malam Minggu di Cafe in Hit |
Hari Keempat, santai pagi di hotel – jelajah goa
Labuan cermin dan kembali ke Jakarta
Ini
adalah hari terakhir dalam itinerary
ku, artinya hanya ada satu tujuan wisata lagi yang harus kami kunjungi sebelum
Get Lost Family ini kembali ke ibukota. Pagi yang cerah menyambutku seusai
subuh di hari minggu itu, hampir kesiangan. Lelah berlayar beberapa hari,
bertemu kasur yang empuk tidur sangat pulas. Sebelum sarapan, aku dan Nanda,
rekan sekamarku menyempatkan untuk berjalan kaki di pinggir Pantai Pede, tepat
di belakang hotel sebentar aja. Sekadar untuk menyapa laut dan mentari yang
sudah bersinar pagi itu. Setelah itu kami menyusul teman-teman yang telah
memulai sarapannya. Sebagai salah satu resort bintang empat di Labuan Bajo, The
Jayakarta Suites menyajikan menu-menu variatif , enak dan juga sehat. Selain
itu suasana hotel yang nyaman, cozy, dan tenang membuatku masih ingin
berlama-lama di sini.
Jam
10.00 WITA kami cek out dari hotel menuju Goa Cermin yang letaknya 20 menit
saja berkendara dari hotel. Hutan bambu rindang menyambut kami di siang yang
terik itu, tour guide meminta kami menggunakan alat pelindung diri ketika masuk
ke dalam goa. Sepatu boat, dan helm wajib digunakan untuk melindungi diri
selama dalam perjalanan di dalam goa. Goa ini memiliki kontur yang unik, ketika
masuk dari pintu goa, areanya cukup luas, tak lama berjalan, ada stalagtit dan
stalagnit di dalam goa yang sudah lama berada di Kabupaten Manggarai Barat ini.
Ada sisi goa yang sempit, sehingga menyulitkan kita untuk berjalan dan berdiri,
jadi kita harus berjongkok dan menunduk. Kondisi goa yang gelap, membuatku
harus berhati-hati dan sangat pelan sekali melangkah, sempat ada rasa takut di
dalam hati untuk melanjutkan jelajah ini. Tapi kok gak seru kalo tidak
menuntaskannya. Jadi akupun benar-benar berjalan sangat pelan, memegang dinding
kanan dan kiri goa yang basah dan lembab. Setelah berjalan pelan selama 30
menit, sampai juga di pintu keluar goa, senang sekali bisa menghirup udara segar
kembali.
![]() |
Goa Labuan Cermin |
![]() |
Bersama teman-teman Get Lost Family |
Setelah
memastikan seluruh team lengkap kami meninggalkan area Goa Labuan Cermin menuju
tempat oleh-oleh dan makan siang yang letaknya berseberangan dengan Bandara
Labuan Bajo. Sebenarnya kisah sensasi Live on Board di Kepulauan Komodo ini masih
ada loh keseruannya, aku akan tulis di postingan selanjutnya ya.
1 comments
seru sekali perjalanan ini..
ReplyDeleteBerkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...