Kampung Adat Cikondang, kampung Sunda yang masih terjaga keasliannya di Selatan Bandung
- October 20, 2018
- By FitriYenti
- 0 Comments
Kampung
Cikondang terletak di Desa Lamajang, Kec. Pangalengan Kab. Bandung. 38 Km adalah jarak yang traveler tempuh
menuju kampung ini jika dari Bandung, sementara jika dari pusat kecamatan
Pangalengan, cukup menempuh jarak 11 Km saja. Dari Bandung bisa melalui rute
Bandung – Banjaran – Kec. Cimaung.
Kenapa
dinamakan Kampung Cikondang? Menurut tetua kampung atau dikenal dengan nama
Kuncen, awalnya di daerah ini ditemukan seke
(mata air) yang ditumbuhi pohon besar yang dinamakan Kondang. Oleh sebab itu
selanjutnya diberi nama Kampung Cikondang. Kuncenpun tidak mengetahui kapan dan
siapa yang mendirikan kampung ini. Namun dipastikan bahwa karuhun (nenek buyut) mereka adalah seorang wali yang menyebarkan
Islam di masa dahulu kala.
Terdapat
lima kuncen yang memelihata Bumi Adat (Rumah adat ) yaitu Ma Empuh, Ma Akung,
Anom Idil, Anom Rumya, dan Aki Emen.
Syarat untuk menjadi kuncen Bumi Adat yaitu memiliki ikatan darah dengan
leluhur.
Bentuk
Bangunan di Kampung Cikondang yaitu Rumah Panggung yang memiliki bentuk atap
suhunan jolopong yakni bentuk atap yang terdiri dari dua bidang atap. Kedua
bidang atap dipisahkan oleh jalur bubungan (suhunan) di bagian tengah bangunan
rumah.
Warga
Kampung Cikondang begitu kokoh memegang adat dan istiadat luhur nenek moyang
mereka. Hingga saat ini di rumah-rumah adat di sana tidak diijinkan barang
elektronik seprti Tv, radio, listrik dan yang lainnya. Memasakpun masih
menggunakan alat tradisional yaitu tungku. Jika ingin minum, gelas yang
digunakan terbuat dari batok kelapa. Kita tidak akan menemukan gelas kaca atau
plastik di sana. Untuk penerangan rumah, warga Kampung Cikondang menggunakan
cempor atau lentera, tidak menggunakan listrik.
Tak
jauh dari Bumi Adat kita akan menemukan hutan keramat berupa lereng bukit. Hutan di sini begitu dikeramatkan sehingga
kita tidak boleh menebang pohon sembarangan saja. Huta ini terbagi menjadi lima
halam, dan di sekeliling halamn dipasang pagar bambu dan pintu masuk. Di bagian
halaman yang paling atas terdapat pemakaman keramat dan pemakaman umum.
Seperti
di kampung-kampung adat lainnya, Kampung Cikondang juga memiliki pantangan atau
hal-hal yang tabu untuk dilakukan, khususnya pada acara adat musiman seperti
Tabu melangkahi nasi tumpeng, tabu menendang duegan untuk keperluan sajen, tabu
pergi ke hutan pada hari Kamis, tabu berselonjor kaki, tidak boleh kencing
mengarah ke selatan, tidak boleh menginjak tungku perapian. Dan keseluruhannya
masih dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat
Ketika
berwisata tidak lepas dari pengalaman kuliner, jangan khawatir, para traveler
akan menemukan 45 jenis makanan khas di Cikondang. Beberapa jenis diantaranya
yaitu opak, rangginang, klontong, ampeang, dan yang lainnnya. Makanan khas
Kampung Cikondang umumnya dihidangkan untuk tamu-tamu yang berkunjung.
Jadi
para traveler bersiaplah menyusun itenerary menuju Pangalengan dan bersiap
menjelajahi Kampung Cikondang untuk rekreasi budaya, dan menambah pengetahuan
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...