Mengisi Libur Akhir Pekan dengan Belajar Sejarah di Museum
- December 31, 2018
- By FitriYenti
- 1 Comments
Sebagai pecinta sejarah, aku senang
sekali jika ada kunjungan ke museum, baik di dalam negeri atau di luar negeri.
Ya, museum tak melulu soal sejarah, ada beberapa museum yang casual dan menarik
secara interior.
![]() |
Design Interior Museum |
Nah akhir pekan kemarin ketika libur
akhir tahun baru saja dimulai, aku berkesempatan jalan-jalan ke dua museum yang
ada di Jakarta. Judulnya jadi tour guide untuk dua orang teman yang datang dari
Batam bertugas di Jakarta. Museum apa aja sih yang aku datangi? Simak ceritanya
ya.
1. Museum Bank Mandiri
Terletak di kawasan Kota Tua a.k.a
old town yang secara administratif masuk ke wilayah Jakarta Barat, Museum
Mandiri pagi itu cukup ramai dengan wisatawan, padahal waktu masih menunjukkan
pukul 09.20 WIB loh. Ya iyalah ini musim liburan sekolah gaes!
Baru saja menapaki dua anak tangga,
dua orang petugas cantik menyapa kami '
selamat pagi ,tasnya bisa dititipkan di dalam" ujarnya seraya
mempersilahkan kami masuk ke ruangan penitipan barang. Setelah barang-barang
rapi disimpan, kami diberikan kartu penitipan barang.
Nah untuk menjelajah Museum Bank
Mandiri ini hanya perlu uang 2000 saja untuk membeli tiket. Museum
yang memiliki luas 1039 m2 ini buka setiap hari Pukul 09.00 - 15.00 Wib. Akan
tutup pada hari senin dan libur nasional.
![]() |
Alat- alat kuno di Museum Mandiri |
Museum Mandiri berisikan sejarah
perbankan pertama kali di Batavia, ada juga ruangan khusus untuk kasir-kasir
dari etnis Tionghoa. Ruangan ini menceritakan bagaimana ketika zaman penjajahan
Belanda, etnis Tionghoa yang pintar berhitung di masa itu bisa bekerja di bank
dengan jaminan saudaranya yang kaya.
Jadi mereka membantu proses transaksi
bisnis tuan-tuan tanah dan pedagang di masa penjajahan sekitar tahun 1929.
Bangunan ini awalnya adalah kantor Nederlandsche Handel Maatschappij NV di
Batavia yg merupakan kantor perdagangan Belanda. Nah seiring dengan berjalannya
waktu, kantor perdagangan tadi memiliki unit bisnis dalam bidang perbankan di
masa itu.
![]() |
Cekrek Sedikit dengan Cytta dan Kak Devina |
Pada tahun 1968 gedung ini menjadi
bangunan Bank Expor Impor atau biasa disingkat Bank Exim. Dan sejak tahun 1999,
dengan mergernya empat Bank Swasta Nasional di Indonesia menjadi Bank Mandiri,
so museum ini dinamakan dengan Museum Mandiri
Beraneka ragam hal mengenai alat-alat
perbankan di zaman dahulu ada di sini loh. Ada mesin hitung uang kuno, ada
brankas jaman dahulu, hingga ada replika petugas bank yang sedang bekerja. Nah
datang ke museum ini, aku jadi membayangkan bagaimana transaksi keuangan awal
tahun 1900an di Batavia
Museum Mandiri ini terbagi menjadi
beberapa set, ada set mengenai sejarah celengan yang ada sejak zaman dahulu,
ada set mengenai pertanian di negeri ini dan petani memanen hasilnya, ada
set replika kantor dan alat-alat yang digunakan di zaman itu seperti buku
tabungan, mata uang, dan cek. Datang ke museum ini benar-benar merasakan aura
masa lampau dan masa kolonial yg cukup pekat.
Museum Mandiri gampang sekali diakses
dengan angkutan umum. Ada kereta dari berbagai jurusan menuju Stasiun Kota. Ada
juga Bis Trans Jakarta yang menuju Kota. Jarak halte Trans Jakarta, maupun
Stasiun Kota kurang lebih 200 meter saja dari Museum Mandiri.
2. Museum Bank Indonesia
Berjarak 100 meter saja dari Museum
Bank Mandiri, ada Museum Bank Indonesia. Dengan tiket seharga 5000 per orang,
kita bisa masuk dan belajar sejarah di Museum ini.
Sama seperti di Museum Mandiri tadi,
di Museum Bank Indonesia ini kami juga diminta untuk menyimpan barang di loker
yang telah disediakan. Waktu menunjukkan pukul 10.00 dan
pengunjung sudah mengantri tiket loh pembaca. Setelah validasi tiket oleh dua
orang petugas nan ramah, kami mulai menjelajah.
![]() |
Loket Masuk Museum Bank Indonesia |
Yang pertama kami lakukan di museum
ini adalah menonton film pendek mengenai cara kita merawat uang. Walaupun
filmnya pendek, ceritanya cukup bagus dan banyak yang menonton. Ini cara
kreatif untuk memberikan wawasan bagaimana kita memperlakukan uang yang kita
punya.
Ruang set selanjutnya yaitu sejarah
perkembangan uang dan perdagangan di Indonesia. Peradaban hindia belanda yang
berdagang mencari rempah-rempah di berbagai sudut negeri ini. Dimulai dari
Marcopolo, Laksamana Cheng Ho hingga Cornelis de Hotman dari Belanda.
![]() |
Cerita Masa Belanda |
Selain itu ada juga perkembangan
ekonomi negeri ini sejak bernama Batavia, Jayakarta, hingg a Jakarta. Tersaji di
depan mata sejarah moneter negeri dan apasaja yang telah dilakukan untuk
memperbaiki dan memulihkan kondisi ekonomi pada tahun 1997-1999.
Di Museum Bank Indonesia juga
terdapat aneka produk-produk perbankan dari zaman dahulu hingga sekarang
seperti uang kuno, cek, wesel, buku tabungan, resi, alat penghitung uang dan
yang lainnya.
Nah dua museum ini sangat cocok
dikunjungi oleh keluarga pada musim liburan sekolah. Anak- anak bisa menambah wawasan mengenai sejarah perekonomian dan perbankan dari zaman kolonial hingga
zaman digital seperti sekarang.
A museum is a spiritual place. People lower their voices when they get close to art – Mario Botta
Pembaca punya cerita juga tentang
berkunjung kedua museum ini?