Terpikat Penang, Pulau Penuh Kenangan dan Warisan
- December 26, 2018
- By FitriYenti
- 1 Comments
Penang, pulau yang letaknya
di negara tetangga ini udah sejak dari tahun kemarin ingin aku datangi. Aku
menyukai wisata sejarah dan budaya, Penang masuk dalam warisan budaya dunia loh
melalui World Heritage yang disematkan UNESCO bersama Melaka tahun 2008. Perpaduan budaya Kolonial
Inggris, Tiongkok, Melayu dan India hadir di pulau yang terletak di Selat
Malaka ini.
![]() |
Street Art yang hits di Victoria Street |
Transportasi
Mba Uri memilihkan maskapai
Citilink yang sedang ada promo dari salah satu on line travel agent. Bayangkan untuk pulang pergi kita hanya perlu
membayar Rp. 960.000 saja itupun termasuk makan dan sebotol air mineral di
pesawat. Selisih 300.000 lebih murah dibandingkan tiket mudikku loh. Keberangkatan
ku hanya dua minggu saja sejak kami merencanakan short escape ini. Pilihan kepergian pada Pukul 05.25 pagi dan
pulang pada pukul 18.10 adalah waktu yang tepat untuk bisa menjelajah Penang selama 3 hari 2 malam.
Untuk di dalam kota sendiri
kami menggunakan bis Rapid Penang, CAT, dan Grab ketika udah kelelahan berjalan
kaki. Bis Rapid Penang bisa kita dapatkan di Bandara Penang loh untuk menuju
George Town, ibu kota Penang. Dengan Bis Jurusan 401 perjalanan selama 60 menit
menuju ibu kota dibayar dengan 2,7 MYR saja. Siapkan uang pas ya, karena tidak
ada kembalian dari sang supir.
Rapid Penang tersedia ke berbagai jurusan
dan penjuru wilayah di Pulau Penang. Komtar atau kepanjangan dari Komplek
Tun Abdul Razak dan Jeti adalah terminal bis ini. Jadi jika ingin menginap dan
mencari hotel, carilah di sekitar sini, agar mudah mendapatkan bus ini. Bus
Rapid Penang memiliki ongkos yang variatif tergantung jauh dekatnya tujuan kita
ada 1 MYR, 1,4 MYR dan yang terjauh biasanya 2,7 MYR.
Bus CAT yang merupakan
singkatan Central Area Transit merupakan bus gratis yang tersedia untuk kamu
jalan-jalan selama di Penang. Bus ini juga punya nomor-nomor 201, 202 atau yang
lainnya di KOMTAR atau Jeti dengan berbagai jurusan. Jangan lupa bus di sini
akan berhenti di halte-halte saja ya, beda dengan Jakarta ya. #ehhh
Akomodasi
Banyaknya pilihan akomodasi
untuk tinggal selama di Penang bisa menjadikan alternative short escape dari Jakarta loh. Beragam backpacker hostel, hotel, home
stay hingga apartment serta resort hadir di pulau yang pernah dijajah
Inggris ini untuk menyambut para wisatawan. Kemarin aku dan Mba Uri nginap di
Tune Hotel, Jl. Burma kurang lebih 300 meter berjalan kaki menuju Komtar. Harga
kamar untuk 2 malam dengan fasilitas queen
bed room dan kamar mandi di dalam Rp. 560.000 tanpa sarapan ya. Jangan lupa
tambahan 10 MYR per malam sebagai Tax. Karena kemarin menginap dua malam, jadi
Tax yang harus dibayar 20 MYR.
![]() |
Credit to : www.tunehotel.com |
Sejak September 2017 hotel-hotel di Malaysia
menerapkan pembayaran pajak yang dilakukan oleh tamu ketika cek in. Tune Hotel
letaknya cukup strategis, di kiri dan kanan banyak tempat mencari sarapan. Jadi
tidak masalah bagiku ketika kami tidak mendapatkan sarapan. Yang penting hotel
ini nyaman untuk istirahat. Di lobby hotel juga tersedia air mineral galon,
jadi sebelum menjelajah George Town dengan berjalan kaki, pengunjung bisa isi
ulang dulu air di botol minum. Selain itu jangan khawatir jika butuh beberapa
barang,karena sebelum pintu lobby, ada minimarket seven eleven loh.
Makanan
Wah Penang terkenal dengan
makanan yang enak-enak. Street foodnya sangat terkenal. Namun tetap mencari
makanan di Penang yang halal harus loh ya. Karena yang gak halal pun
buanyaakkk.. Berikut tempat makan yang dijajal selama di Penang kemarin
1.
Resto Kapitan
Resto yang dibuka 24 jam ini sepertinya
menjadi favorit banyak orang, terbukti ketika jam makan siang sangat ramai yang
datang. Jam tanganku menunjukkan pukul 1 siang ketika kami datang dengan
kelaparan. Cuaca yang panas menyedot energy rupanya.
Di Resto Kapitan yang letaknya
tidak jauh dari Masjid Kapitan Keling [Little India] aku memesan seporsi Nasi
Briyani dan Ayam Tandoori serta segelas Es Teh Tarik Kesukaan. Sementara Mba
Uri memesan Nasi Briyani dan Udang serta segelas Es Teh Tarik. Porsinya cukup
nendang untuk kami yang memang sangat butuh karbo di siang nan terik itu. Semua
makanan lezat itu kami bayar di meja kasir sebesar 30 MYR.
![]() |
Nasi Briyani dan Teh Tarik di Kapitan Resto |
2.
Nasi Kandar Line Clear
Sebagai salah satu rekomendasi dari banyak
pengunjung yang ditemukan di internet, kami datang di hari kedua untuk
mencicipi yummy dan gurihnya Nasi Kandar Line Clear. Terletak di Penang Road,
sore itu banyak juga tamu berkunjung tempatnya yang luas dan bersih serta rasa
yang lezat kurasa itu menjadi alasan-alasan orang datang ke sini. Aku memesan
nasi kandar briyani dan udang goreng serta segelas teh manis panas, mba uri
memesan Nasi kandar briyani, gulai sotong dan es teh tarik.
3.
Red Garden Paradise
Tempat makan bernuansa food court ini kami
datangi untuk makan malam. Letaknya strategis di Lebuh Leith. Karena saat itu
malam minggu maka pengunjungnya ramai sekali. Aku kehilangan ide untuk memesan
makanan. Begitu banyak pilihan makanan di sini mulai dari Chinese food, thai
food, arab food, nasi kandar, dan lainnya. Saking bingungnya pilihan makanan
jatuh pada kebab porsi besar, salad, dan chendol.
Kebab yang banyak itu
akhirnya kami bungkus dan bawa pulang loh. Rasanya cukup gurih dan enak.
Chendol di Red Garden ini standar saja rasanya, namun tetap aku menyukai cendol
khas negeri kita. Lagi-lagi kami makan disini dan membayar di kasir sebanyak 31
MYR.
4.
Subway
Duh happy banget aku ketika bisa menemukan
Subway, tempat ini hanya aku temukan ketika jalan-jalan ke Singapura, Hongkong,
Macau dan Shenzen. Di Jakarta sendiri gak ada Subway. Jadi dengan girangnya
kemarin ketika di Batu Ferringhi aku menemukan Subway ini. Aku memesan roti dg
isi beef barbeque yang disiram barbeque sauce dan mayonese. Roti dengan porsi
besar ini harganya 12,5 MYR saja.
5.
Sin Seow Fong Lye Café
Kopitiam Peranakan di Lebuh Macalister ini hanya berjarak
100 meter saja dari penginapanku Tune Hotel, pukul 08.00 saja udah banyak yang
datang mencari sarapan loh. Aku memesan 2 porsi Char Koay Teow dan 2 cangkir
teh tarik untuk mengisi perut kami sebelum menuju Penang Hill.
Kwe tiaw goreng
khas Penang ini gurih dan nikmat, topingnya ada tauge, ayam dan kerang
loh. Untuk makanan nikmat tadi kami mengeluarkan uang sebesar 13 MYR saja.
Di sebelah kopitiam ini, ada jajanan pasar yaitu mochi berisikan kacang serta lapek bugis kalo orang Indonesia bilang. Gak tahan banget buat gak jajan deh.
Hahaha
Nah itu dia yang mesti
diketahui jika ingin berkelana di kota kecil, bersih, rapi, mungil dan
bersejarah yaitu George Town. Akupun masih ingin ke sana lagi loh pembaca.
1 comments
mau liburan ke mana? boleh deh ke penang untuk short escape.
ReplyDeleteBerkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...