Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)
Sejak awal 2018 keinginanku untuk kembali ke Tanah Suci begitu kuat. Aku ingin sekali punya “me time” bersama pencipta, bercerita denganNya sembari memanjatkan doa-doa terbaik untuk hidupku di tempat yang paling suci di muka bumi ini.
Kumulai menabung
rutin setiap bulannya, targetku paling lama April 2019 aku berangkat. Kenapa
maksimal April 2019? Karena pasporku terbitan Tanjung Balai Karimun itu akan
berkahir bulan November 2019 dan maksimal masa berlaku paspor jika bepergian ke
luar negeri adalah 6 bulan.
![]() |
Photo Credit : Mas Anton Candra |
Berikut ini
persiapan-persiapan yang aku lakukan untuk menjadi tamu allah tahun ini:
1.
Memantapkan niat menuju
Baitullah
Niat kuat kupatrikan dalam hati. Me time
di Tanah Suci titik. Begitu isi hati dan pikiranku. Fokus pada keinginanku dan
sempat kuutarakan kepada kedua orang tua mengenai rencanaku ini. Orang tuaku
sempat tidak menyetujui keinginanku yang begitu keukeuh untuk berangkat
sendiri. “Wanita bepergian harus punya makhrom” ujar ayahku tegas. Fyi, dari
dulu Ayahku tidak pernah menyetujui aku bepergian sendiri, tapi ku merasa
selama ini baik-baik saja. Ayahku menyarankan aku pergi bersama Om dan Tante
saja yang memang juga punya rencana untuk umrah. Tapi ku tetap berkeinginan
untuk pergi sendiri.
2.
Menahan godaan akan
trip-trip promosi
Ketika tabunganku telah hampir mencukupi
untuk biaya umroh, berbagai godaan terhadap trip-trip promosi datang satu per
satu di grup. Promo Trip Jepang dengan tiket pulang dan pergi hanya Rp.
3.000.000 saja atau promo Trip Korea yang direkomendasikan teman dengan budget
terjangkau. Ku berusaha tutup mata dan tutup telingan. Ku terdiam ketika list
trip ke Jepang di grup dibuat dan 4 orang rekan genk akan melihat salju lengkap
dengan sakura di Maret ini. Aku menyabarkan hati dan menguatkan tekad tetap
akan “Me Time” di Tanah Suci.
3.
Berburu Tour Travel yang
tepat
Ini adalah pe er yang lumayan membuat
otakku berpikir . Aku ingin mendapatkan tour travel/biro umroh yang sesuai
sunnah, fasilitas baik, tanggal cocok, serta diakui oleh Kemenag. Suatu hari
Sabtu, sehabis pulang mengaji di Blok M Square aku menemukan flyer UMI Tour,
setelah kubaca-baca ada pilihan waktu umroh, dan beberapa promo. Termasuk paket
yang kuambil yaitu umroh 9 hari ditambah Turki 3 hari yang harga promonya cukup
menarik. Turki kaya akan sejarah Islam, Kristen dan Romawi masa lampau, untuk
itulah aku tergerak untuk datang ke sana. Berharap pulang dari Turki bisa
mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang banyak tentang sejarah Islam. Mengontak
UMI Tour melalui telephone, dan bertandang ke kantornya di bilangan Matraman
membuatku yakin untuk memilih biro umroh ini. Bismillahirohmanirrohim.
4.
Membayar Down Payment
Setelah datang ke UMI Tour, kita
diwajibkan membayar Down Payment sejumlah Rp. 5.000.000, dengan pelunasan
dilakukan 30 hari sebelum keberangkatan. Karena saya berangkat pertengahan
Maret 2019, artinya pertengahan Februari 2019 aku harus melunasi biaya umroh
yang jika ditotal perjalanan ini akan berlangsung selama 12 hari.
Menjelang pelunasan aku semakin giat
menabung, apalagi awal Desember 2018 sempat mewujudkan mimpi ke Penang. Jadi
jumlah uang yang harus dimasukkan ke rekening umroh harus lebih banyak lagi.
Alhamdulillah dengan kemudahan yang Allah SWT berikan, aku bisa melunasi biaya
umroh pada akhir Januari 2019. Alhamdulilah ya allah.
5.
Mengajukan cuti pada atasan
di kantor
Dari pertengahan Januari aku telah
mengajukan cuti pada atasan di kantor untuk keberangkatan umroh ini. Telah
diskusi juga dengan atasan dan rekan di kantor yang akan membantuku terkait
beberapa pekerjaan di kantor.
6.
Biometrik dan Suntik
Meningitis
Pada awal tahun 2019, Pemerintah King
Saudi Arabia mensyaratkan pengecekan Biometrik dengan tujuan mendata seluruh
jamaah yang akan mengunjungi negara tersebut. Pengecekan biometrik ini bisa
dilakukan di beberapa gerai Visa Fasilitation Service TasHeel seperti di Blok
M, Cipinang Indah Mall, dan Epicentrum Kuningan. Tentu saja aku memilih di
Cipinang Indah Mall yang tidak jauh dari lokasiku bekerja. Cek Biometrik di VFS
Tasheel ini dikenakan biaya sebesar Rp. 113.000. Jangan lupa membawa paspor ya
ketika cek biometrik ini. Saat itu aku datang melenggang tanpa membawa paspor,
untung saja tempat tinggalku tidak jauh jadi segera meluncur dengan ojek online
untuk pulang ke rumah menjemput paspor.
Cek Biometrik dilakukan dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh Tour Travel. Biometrik dilakukan 1,5 bulan sebelum
keberangkatan dengan langkah-langkah:
· Datang
ke front office dengan membawa
paspor, kemudian kita diberikan nomor antrian.
· Hanya
menunggu 5 menit, kemudia petugas akan memanggil kita untuk masuk ke sebuah
ruangan. Paspor dicek, karena pasporku keluaran Tanjung Balai Karimun , ditanya
oleh petugas dimana lokasi Tanjung Balai tersebut. Kemudian pengambilan sidik
jari satu persatu baik jari kanan dan jari kiri.
· Cek
kondisi mata, jika kita menggunakan kaca mata, petugas meminta agar kaca mata
dilepas. Kita diminta utnuk menghadap ke salah satu CCTV yang berada di ruangan
tersebut.
· Hasil
Biometrik langsung dicetak dalam bahasa arab dan bahasa Inggris di sebuah
kertas berukuran 10 x 30 CM sebanyak 2 lembar. Selain data tercetak, data kita
juga terekam on line untuk keperluan visa umroh ini.
Suntik meningitis
Setelah
mencari informasi mengenai lokasi suntik meningitis kepada sepupuku yang telah
berangkat umroh 2 bulan sebelumnya, akhirnya pada 9 Februari 2019 aku melakukan
suntik meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan di daerah Halim. Nah berikut
langkah-langkah untuk melakukan suntik meningitis
· Membawa
paspor asli dan copy paspor
· Mengisi
berkas yang telah disediakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan
· Mengantri
untuk dipanggil
· Petugas
melakukan panggilan untuk melakukan pembayaran di Loket BRI
· Petugas
BRI memanggil sesuai dengan nomor antrian agar kita melakukan pembayaran Rp.
325.000
· Mengantri
dipanggil ke ruangan periksa
· Penyuntikan
dilakukan petugas di lengan kiri dan diberikan buku kuning
· Buku
Kuning berlaku selama 2 tahun dan sebelum diserahkan kepada Tour Travel harap
dicopy terlebih dahulu.
7.
Membeli perlengkapan umroh
Dengan waktu terbatas karena sok sibuk
setiap akhir pekan, akhirnya ketika ada hari libur aku ditemani sahabatku Mila
berburu perlengkapan umroh di Thamrin City. Perlangkapan ini dibeli hanya
seminggu saja sebelum keberangkatan. Tidak banyak yang ku beli, karena aku
telah mencicil perlengkapan-perlengkapan yang lainnya. Aku hanya membeli dua
gamis dan tiga buah hijab saja di Thamrin City. Sisanya tentu saja kami
beriwisata kuliner.
8.
Sekali lagi memantapkan niat
Kukokohkan niat beribadah kesana agar
allah meridhoi, memudahkan dan menerima segala doa-doaku selama di sana
nantinya. Berharap dengan ibadah ini aku menjadi hamba allah yang taat dan
istiqomah selalu. Aminn ya rabbal alamin.
Ya
itulah segala persiapan-persiapan yang aku lakukan untuk menjadi tamu Allah
SWT, alhamdulillah Allah SWT memberikan segala kemudahan-kemudahan selama 12
hari melakukan kegiatan safar.
1 comments
semoga bisa menginspirasi diriku utk memantapkan niat menabung dan bisa pergi umroh juga...pengen bangeeet sujud panjang di makkah :)
ReplyDeleteBerkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...