Education is the key to success in life and teachers make lasting impact in the lives of their students – Solomon Ortiz
Akhirnya hari yang telah
ditunggu-tunggu sejak bulan Mei 2019 tiba jua. Saat itu tim survey yang terdiri
dari Kang Renza, Teh Yani, Mamih Evi dan Inez bersilaturahmi ke timur Jawa
Barat. Tepatnya di SMP Muhammadiyah Langkap Lancar.
Sepulang survey tersebut, rencana
matang dibuat untuk ekspansi ke timur Jawa Barat sekaligus gathering di
Pangandaran. Wow menarik sekali sepertinya pikirku saat itu. Beberapa tahun absen membuatku ingin kembali lagi ngajar di depan anak-anak. Semoga kali ini
tanggalnya berjodoh doaku. Karena terlalu sering tanggal pelaksanaan Hari
Berbagi bentrok dengan beberapa kegiatanku.
Tiket kereta pulang dan pergi telah
ku pesan di awal Juli. Baju kaos seragam udah selesai dari Teh Yani. Aku telah
dihubungi Kang Renza untuk menjadi PIC di lapangan ketika Hari Berbagi. Agak
riweuh memang, karena minggu yang bersamaan dengan payroll di kantor, bahkan aku
cuti sehari setelah payroll berlangsung.
Hari Keberangkatan
Tiba jua hari keberangkatanku menuju
Banjar, dengan menumpang KA Pangandaran dari Gambir aku dan Mba Dee naik kereta
pukul 07.50 dan dijadwalkan tiba kira-kira pukul 16.00.
Perjalanan selama 8 jam ini menempuh
jarak 328 KM dan berhenti di stasiun-stasiun besar seperti Bekasi,
Bandung, Rancaekek, Tasikmalaya, Cipeundeuy dll. Aku sungguh menikmati
perjalanan panjang dengan kereta yang baru saja diluncurkan awal tahun ini.
Gerbongnya yang rapi, restorasi kereta yang nyaman serta makanan yang rasanya
enak meninggalkan kesan yang mendalam bagiku.
![]() |
Selembar Tiket Kereta Menuju Banjar |
Bangunan baru ala-ala kosan ini cukup
luas, bersih dan nyaman. Di kamar tersedia kasur dengan ukuran 180 x 200 meter,
lemari, televisi dengan berbagai channel, air conditioner dan kamar mandi yang
bersih. Lebih dari harapanku pokoknya kamar guest house ini. Kami membayar Rp.
225.000 per malam tanpa sarapan.
Setelah beristirahat dan salat
magrib, kami memutuskan untuk mencari makan malam dan jalan-jalan di Yogya Dept
Store. Menemukan tempat makan mie yamin yang terkenal di Kota Banjar membuat
bahagia tak terkira. Ya memang kota seperti Tasik, Garut, Banjar terkenal
dengan mie yamin yang lezatos.
Hari H
Jam 04.00 wib Teh Yani mengontak dan
mengabarkan udah sampai di depan guest house kami. Tentu saja aku dan mba dee
terkejut, karena kami harusnya janjian jam 04.30 dan matapun masih
kriyep-kriyep. Akhirnya menyepakati kami akan datang ke Masjid Raya Banjar dan
berjumpa mereka disana.
Jam 05.45 WIB, kami telah sampai di
Masjid Raya Banjar tempat meeting point sebelum menuju SMP Muhammadiyah Langkap
Lancar. Setelah membeli sarapan nasi kuning dan mejeng sebentar di Alun-Alun
Banjar tepat pukul 06.15 WIB kendaraan kami melaju cepat ke arah selatan
Banjar. Hanya 20 menit saja kami telah sampai di sekolah dan disambut oleh
Bapak Kepala Sekolah beserta guru.
Setelah sarapan bersama, dan briefing
sekitar 10 menit, kami membuka acara di ruangan serba guna yang diawali dengan
menyanyikan bersama-sama lagi Indonesia Raya. Lagu ini terasa gelora
semangatnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak dan mencintai
negeri ini.
Jadwal berikutnya adalah
masuk kelas pemirsah. Duhh deg-degan dan semangat bercampur aduk. Aku udah lama
tidak berdiri dan cuap-cuap di depan kelas. Apalagi ini di daerah yang lebih
jauh dari Bandung. Kali ini aku tidak membahas hal-hal serius terkait profesi
Human Resources. Aku membawakan materi santai tapi bermakna tentang Content Writer. Tentang menulis bisa bikin bahagia karena tulisan kita dibaca
orang dan bisa menghasilkan uang jika kita tekuni dan yakin dengan cita-cita
kita.
Perjuangan sekali ketika ku
masuk ke Kelas VII, masa transisi mereka ketika SD dan masa SMP yang baru
berjalan dua minggu ini belum stabil. Anak-anak ya tetap anak-anak, mareka
masih merasa kelas VII untuk main-main dan belum serius untuk belajar. Yang
paling bikin aku pusing adalah mereka tidak lancar berbahasa Indonesia. Biasanya
berbahasa Jawa ala ngapak dan Sunda. Ahhh tentu saja aku pusing mesti
bagaimana.
Masuk ke Kelas VIII adalah
menenangkan jiwa. Siswanya hanya 6 orang saja pembaca. Seperti mengajar les
privat rasanya. Di kelas ini aku hanya berbagi pengalaman, cerita serta
menyemangati adik-adik kelas VII yang cukup aktif bertanya. Mereka memiliki
impian yang besar untuk membangun cita-cita di masa depan.
Kegiatan
Lapangan Yang Seru
Jam 10.00 WIB kami bersiap
untuk kegiatan di lapangan. Seperti biasa akan ada beberapa pos untuk melatih
skill, kerja sama, dan kekompakan tim
siswa-siswi SMP Muhammadiyah Langkap Lancar ini. Ada pos kaki, pos tangan, pos
hati, pos cita-cita, dan yang lainnya.
![]() |
Cita-cita kalian apa? |
Anak-anak dibagi ke dalam
beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari lima orang dan campuran antara
kelas VII, VIII, dan IX. Mereka bermain seru sekali, ada yang masih malu-malu
juga untuk mengeluarkan pendapat di beberapa pos. Padahal kerja sama dan
kekompakan sangat penting loh. Aku, dan Kang Renza memandu acara di lapangan
hingga Pukul 11.00 WIB. Setelah itu kami berkumpul di ruangan serbaguna untuk
menutup acara dan mengumumkan yel-yel terbaik, serta kelompok yang sukses
bekerja sama dengan baik ketika bermain games kelompok.
Disela-sela penutupan kami
menyanyikan lagu Tanah Airku yang diiringi oleh pembacaan puisi oleh Teh Enung. Hati terasa bergetar dan tak terasa air mata meleleh di pipi ketika puisi yang
dibacakan berisikan kecintaan terhadap negeri ini.
![]() |
Bermain di "Pos Kaki" yang bikin penasaran |
Penutupan kegiatan juga
dihadiri oleh Bapak Kepala Sekolah dan jajaran guru-guru SMP Muhammadiyah
Langkap Lancar. Kami berharap dengan kehadiran Komunitas Bisa di sekolah ini
bisa memberikan suntikan semangat, motivasi, dan keriangan bagi siswa dan
siswi.
Selamat Berjumpa kembali di Hari Berbagi XII ya.
Selamat Berjumpa kembali di Hari Berbagi XII ya.
![]() |
Menerbangkan Pesawat Cita-cita |
![]() |
Hari Berbagi XI Squad |
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...