Pangandaran, antara Nostalgia Dahulu dan Sekarang Bersama Komunitas Bisa
- September 02, 2019
- By FitriYenti
- 0 Comments
We are tied to the ocean. And when we go back to the sea, whether it is to sail or to watch – we are going back from whence we came —John F. Kennedy
Waktu
menunjukkan pukul 13.00 WIB ketika kami berpamitan dan berphoto bersama di area
lapangan SMP Muhammadiyah Langkap Lancar. Perjalanan akan kami teruskan menuju
Pangandaran dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam berkendara.
![]() |
Santai Sore di Pantai Pangandaran |
Wah
senang sekali bisa datang lagi ke Pantai Pangandaran. Terakhir datang ke sini
tahun 2013 pada saat Gathering Dale Carnegie Bandung. Telah lewat 6 tahun yang
lalu ternyata. Begitu juga dengan Mba dee, kunjungannya ke Pangandaran terakhir
kali pada saat Gathering DCT juga. Jadi kami betul-betul riang gembira bisa
berkunjung ke Pangandaran lagi dengan orang yang berbeda.
Berharap
jalanan lancar karena udah bukan masa liburan sekolah. Selama perjalanan
melewati hutan, sawah ,dan rumah penduduk, yang kulakukan adalah tidur dan
ngemil. Hahahaha. Kebangun karena lapar, alhamdulilah stok cemilan masih
banyak. Beruntung semalam jajan dulu di Yogya Dept Store. Jam 15.15 WIB kamipun
tiba di pintu utama gerbang masuk Pantai Pangandaran. Wah senang sekali, kami
udah sampai di tujuan loh. Beach, I am coming.
Istirahat di Guest House
Kami
menginap satu malam di sebuah Guest House yang letaknya tidak jauh dari pantai.
Setelah meletakkan barang, aku duduk-duduk santai di kursi ruang tamu. Kami
memesan mie ayam, dan bakso bersama-sama2 sambil bercanda dan tertawa-tawa. Tak
terasa waktu menunjukkan pukul 17.00 Wib dan saatnya menuju pantai.
Horeee
ku bahagia meliat laut biru, pasir hitam dan ombak berkejar-kejaran sore itu.
Pantai Pangandaran cukup ramai dengan pengunjung jelang matahari terbenam di
hari Sabtu itu nan cerah itu. Aku berlari-lari kecil menyapa air laut, tak
sabar kaki ini bercengkrama dengan air pantai ini. Setengah dari celanaku udah
basah. Ya kalo ke pantai tapi gak basah gak afdol banget ya. Mba Dee, Kang Renza
dan Zaenal tertawa-tawa melihat kelakuan dan celanaku yang basah. Berikutnya
kami berpoto dengan spanduk Gathering Komunitas Bisa seiring mentari kembali ke
pelukan bumi di pukul 17.30. Bundaran berwarna oranye itu perlahan-lahan
tenggelam meninggalkan jejak langit dengan kombinasi warna menarik dan ciamik. Kami
terus tertawa sembari bercanda, sehelai tikar tak lupa kami bentangkan untuk
beristirahat dan duduk sejenak.
Tak
terasa azan magrib berkumandang, kami segera kembali ke Guest House. Setelah
mandi, dan salat magrib kami punya agenda makan malam bersama di Karya Bahari
Seafood. Aneka jenis seafood segar yang telah diolah hadir di atas meja makan.
Sebut saja udang balado,.ikan bakar, cumi goreng dan tak lupa tumis kangkung
sebagai pelengkap.
![]() |
Cakep banget sunsetnya |
Makan
malam bertambah seru karena kami memilih kelompok untuk kegiatan malam
keakraban nanti. Duh jadi deg-degan. Sialnya aku didapuk jadi ketua kelompok
malam itu. Tim ku akan berkompetisi melawah tim mamih evi malam ini. Duhh
deg-degan banget, melawan seniorr gitu loh.
![]() |
Bermain pasir di pagi hari |
Malam Keakraban
Keseruan
dimulai pukul 20.00 Wib dengan menyusun yel-yel kelompok yang diperintahkan
hanya 2 kata. Hadeuhhh gimana coba caranya cuma dua kata. Tenang, grup kami
sukses meneriakkan yel-yel dengan kompak dan ceria. Membuat yel-yel yang
singkat ini dibutuhkan konsisten ucapan dan gerakan agar dinamis dan kompak.
Kelompok kami sukses dengan dua kata saja. Kelompok Mamih Evi, terdistrak Ines
yang kepleset berucap. Kata Baronang diucapkan Barongsai pemirsa. Semua tertawa
terbahak-bahak melihat hal ini. Sungguh benar-benar malam Minggu yang super
duper heboh. Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan mendalam dari Kang Renza seperti
pertanyaan cerdas cermat deh. Tentang bagaimana cara memotivasi diri dan
bangkit dari kondisi terpuruk. Duh merasa hidup biasa-biasa saja. Malu sama Teh
Enung yang pengalamannya luar biasa.
Sesi
pertanyaan selesai, masuk sesi kegiatan lapangan yang dimainkan anak-anak,
sekarang bergantian kita yang main. Walah-walah, mana posnya unik-unik pula ya.
Pasrah aja lah ya.
Pos Tangan
Instruksinya,
ketua kelompok memperagakan sebuah gerakan. Kemudian seluruh anggota menebak
dengan menggambarkan satu persatu menggunakan garis hingga berhasil. Kelompok
mamih evi berhasil mendapatkan point untuk pos ini. Mereka sontak bersorak
sorai karena mendapatkan point. Bagaimana dengan kelompokku? Beda tipissss aja
pemirsa! Berbeda satu kata saja dengan gerakanku yang setara gempa 2 skala
richter tersebut.
![]() |
Nah loh bisa gak nebaknya nih |
Pos Mulut
Melalui
pos ini kita bermain sambung kata menjadi sebuah kalimat dimana kata pertama
ditentukan oleh Kang Renza. Banyak keseruan, dan kelucuan di pos ini karena
katanya acak dan bingung lanjutannya apa. Yang jelas aku sempat protes karena
kelompok mamih selalu kacau kalimatnya tidak sesuai SPOK, tapi Kang Renza
memberi beberapa kali point. Pos ini sangat seru sekali, karena beberapa kali
gagal melanjutkan permainan kata. Bahkan ada yang tak sampai selesai
mengucapkan kata karena keburu “ngahuleng” memikirkan kata sehingga sulit
terucap dari mulut.
Pos Mata
Nah
pos mata tak kalah serunya, dengan mata tertutup kita harus terus melangkah
dengan panduan ketua kelompok. Jika kaki kita menyentuh tali yang ada di depan,
belakang, kanan dan kiri artinya kita gagal. Ini adalah salah satu permainan
strategi, ketua kelompok harus memiliki strategi yang cakap agar seluruh
anggota tim bisa melewati garis dan bisa sampai tujuan.
Pos Kaki
Pos
Kaki melatih kita unutk berpikir, konsentrasi dan kerja tim agar bisa sampai ke
titik yang paling depan dengan jumlah tim yang banyak dan area yang tidak
terlalu luas. Berbagai cara dilakukan agar kami berempat bisa dalam kotak
bersama-sama dengan bantuan kertas yang hanya ada beberapa buah saja. Tapi
tetap gagal pemirsa kelompokku.
Problem Solver Session
Seperti
halnya anak-anak di kelas yang diberi tugas diskusi, kami juga mendiskusikan
banyak hal termasuk mengembangkan Komunitas Bisa. Konsep apa yang akan kita
gunakan untuk membuat komunitas ini tetap berjalan, terobosan-terobosan apa
saja yang dilakukan agar kita tetap pada komitmen belajar pada alam, memahami
dari pengalaman dan berbakti dari kampung halaman
Gift for Fun
Acara
malam keakraban diakhir dengan tukar menukar kado yang telah disiapkan dan
dibungkus dengan kertas koran dan disertai dengan kata-kata motivasi. Ah
menyentuh dan mengharu biru sekali sesi ini. Walaupun yang dilihat bukan nilai
kadonya, tapi dari setiap kata motivasi yang dibacakan ada rasa semangat yang
membara dan bergelora di hati untuk komunitas yang telah memasuki tahun ke lima
ini, untuk pendidikan dan masa depan anak-anak negeri ini..
![]() |
Keriangan bertukar kado |
Semoga silaturahmi ini terjalin terus ya hingga akhir hayat nanti.
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...