Terbangkan Mimpi Wujudkan Prestasi di Selapajang Jaya Bersama GA Circle
- September 06, 2019
- By FitriYenti
- 0 Comments
Everyone who remembers his own education remembers teachers, not methods and techniques. The teacher is the heart of the educational system. -Sydney Hook
Suatu hari Komunitas GA
Circle yang telah ku kenal sejak Februari 2019 lalu mengumumkan kegiatan
terbaru mereka melalui Instagram. Judulnya GA Circle Mengajar! Tanpa ragu aku
mendaftarkan diri melalui formulir online yang telah disediakan oleh panitia,
mengisi semua pertanyaan-pertanyaan yang ada serta menekan tombol submit begitu
semuanya telah selesai. Pendaftaran untuk menjadi relawan pada GA Circle
Mengajar kali ini hanya dari tanggal 1 – 9 Agustus 2019 saja. Cukup singkat
waktu yang diberikan panitia.
![]() |
Relawan Pengajar dan Dokumentator SDN Selapajang Jaya 1 dan 2 |
Seminggu kemudian aku
mendapatkan email bahwa aku diterima sebagai Relawan Pengajar untuk Kegiatan GA
Circle Mengajar. Bahagia tak terkira rasanya, setelah mulai aktif lagi
cuap-cuap di depan kelas akhir Juli lalu di Banjar, aku tak sabar kembali
untuk cuap-cuap di depan anak-anak. Jika tak salah kali ini lokasinya adalah di
Tangerang, tak jauh dari Bandara Soekarno Hatta.
Setelah aku memastikan tak
bisa hadir di Hari Briefing tiba dikarenakan ku harus ke Palembang, namun aku
memastikan hadir di Kegiatan Hari Relawan pada 24 Juli 2019. Tak lama aku
bergabung di dalam Grup SDN Selapajang Jaya 2. Di kelompokku ada 10 orang yang
aku kenal hanya Kak Nadya sebagai fasilitator, karena kami sempat bersama-sama
di kegiatan All Community for Humanity di Banten pada Februari 2019 lalu. Yang
lainnya rekan-rekan baru bagiku, senang sekali bertambah kenalan baru yang
pasti sangat inspiratif. Malam sebelum pelaksanaan, Kak Nadya memasukkan Kak
Tomi ke dalam grup kami. Ahh rasanya seperti grup reuni saja, ku tak sabar
berjumpa keduanya di Sabtu pagi.
![]() |
Reunian ACFH dan GACIRCLE |
Mengejar
Kereta Pertama
Aku memastikan tujuan
keberangkatanku bisa diakses dengan angkutan umum, ku bertanya detail kepada Kak
Dian, dan Kak Amir, fasilitator di kelompokku. Bhaique lah, jika tidak ada
halang rintang maka ruteku adalah naik ojek on line ke Stasiun Tebet, naik
Commuter Line dari Tebet menuju Stasiun Tangerang dengan transit di Stasiun
Duri, dari Stasiun Tangerang kembali naik ojek on line menuju SD Selapajang
Jaya 2 yang berjarak tempuh 10 menit saja.
Ku bangun jam 04.00 WIB,
mandi dan bersiap-siap memesan ojek on line menuju Stasiun Tebet. Aku
memutuskan untuk menunaikan Salat Subuh di Stasiun Tebet saja. Sampai di
Stasiun Tebet Pukul 04.50, segera ku tunaikan Salat Subuh dua rakaat, dan
selesainya bergegas menuju peron. Alhamdulilah tak sampai 10 menit, kereta
menuju Stasiun Duri tiba dan aku langsung menaiki Commuter Line. Alhamdulilah
mendapat tempat duduk yang nyaman.
![]() |
Berpose Bersama Guru-guru SDN Selapajang Jaya 1 dan 2 |
Begitu pula ketika harus berganti kereta di
Stasiun Duri. Perjalananku menuju Stasiun Tangerang pagi itu memakan waktu 1
Jam 15 menit. Tidak sulit bagiku untuk mendapatkan ojek on line di pintu keluar
Stasiun Tangerang, 10 menit saja berkendara pagi itu aku tiba di sebuah sekolah
negeri di pemukiman padat penduduk bernama SDN Selapajang Jaya 2. Sekolah dasar
ini terbagi menjadi SDN Selapajang Jaya 1 dan Selapajang Jaya 2, untuk kegiatan
pembukaan dan penutupan di lapangan, relawan dari SDN Selapajang Jaya 1 dan 2
akan bergabung.
Finally Kopi Darat Dengan Semua Relawan
Kak Windy mengabarkan jika
dia telah sampai, namun menemui temannya di SDN Selapajang Jaya 1 terlebih
dahulu. Sementara ketika ku datang, seorang guru langsung menyambutku da
mengajak masuk ke ruangan guru. Terharu dengan sambutan hangat guru-guru di
sini. Tak lama datang para relawan kelompokku, Kak Windi, Kak Rinda, Kak Amir,
Kak Dian, Bu Tuti dan yang lainnya. Kami mengobrol saling berkenalan pagi itu,
ku sapa juga Kak Nadya yang mendatangi kami di ruangan guru. Rasanya senang
sekali bisa berjumpa lagi, apalagi nanti akan ada Kak Tom dan Kak Zulpakor di
Selapajang Jaya 1. Reuni All Community for Humanity Banten Session banget
inih..
![]() |
Relawan Pengajar Selapajang Jaya II |
Jam 07.15 kami menuju
lapangan untuk berkumpul dengan anak-anak, guru-guru dan relawan dari dua
sekolah ini. Acara dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah Selapajang Jaya 1,
dilanjutkan dengan sambutan Kepala Sekolah Selapajang Jaya 2, Perkenalan
Relawan Pengajar dan Dokumentasi dua sekolah ini, serta diakhiri dengan tepuk
semangat versi coboy yang cetar dan membahana.
Di Kelas III A dan III B Cuap-Cuap 60 Menit
Kelas pertama yang harus
kumasuki adalah kelas III, kebetulan kelas ini digabung antara A dan B. Jadi kurang
lebih ada 60 – 70 orang anak di dalam satu kelas. Kebayang kan situasinya?
Riuh, ramai, dan untung gak rusuh aja. Hahahaha memulai kelas dengan berdoa
bersama anak-anak, mengabsen nama mereka secara keseluruhan, dan ice breaking.
![]() |
Ruang Kelas III |
Membiarkan mereka rileks
dahulu di pagi hari yang cerah ini aku mengajak mereka untuk Tepuk Fokus dulu.
Kemudian ku memperkenalkan diri, menerangkan dengan bahasa sederhana
pekerjaanku seperti apa, dan meminta menulis cerita di sebuah kertas. Keriuhan
terjadi di saat aku meminta mereka membacakan cerita mereka satu persatu ke
depan. Ada yang dorong-dorangan, ada yang menangis, ada yang tidak mau, ah
banyak rupa deh pokoknya. Akhirnya aku memanggil mereka dan mengiring
membacakan cerita satu persatu di depan. Setelah anak-anak maju satu persatu,
aku mengajak mereka bermain Silent Game. Permainan yang baru saja kudapatkan
ketika mengikuti Training Montessori di kantor. Anak-anak seneng sekali bermain
ini, mereka menutup mata dengan berbagai macam gaya yang aku sendiri jadi
tertawa melihatnya.
Pukul 10.00 wib aku menyudahi kegiatan ku di Kelas III A dan III B, berharap mereka semua memahami
sedikit cerita-ceritaku di kelas tadi dan berdoa agar nanti mereka lekas besar
dan sukses meraih cita-cita.
Belajar
Berhitung, dan Nonton Nusa Rara di Kelas II A dan II B
Sejujurnya suaraku udah mau
habis ketika ku lihat jadwalku haru masuk ke kelas II A dan II B, namun ku tak
ingin menyurutkan semangat dan keteguhan hati untuk berbagi kisah dengan
anak-anak ini. Seperti biasa kumulai dengan berdoa bersama, dan mengabsen
mereka satu persatu. Karena kelas ini digabung, jadi kurang lebih ada sekitar
50 – 60 anak-anak di ruangan yang ku taksir berukuran 5 x 6 meter ini.
Setelah ber "Tepuk Fokus" dan
mengajak ice breaking “Aku Suka Semua Orang”, aku mengajak anak-anak ini
belajar berhitung dalam Bahasa Inggris. Mereka semangat sekali belajar
berhitung angka dari 20 – 50 dalam Bahasa Inggris. Nah setelah lelah hitung-hitungan,
kembali ku bermain Silent Game dengan adik-adik ini, dan mereka segera hening dan
tutup mata selama tiga menit. Perlahan aku lihat wajah-wajah mereka yang
unyu-unyu ini sembari tersenyum.
![]() |
Menonton Nusa dan Rara dengan anak-anak kelas dua |
Waktu masih panjang,sementara
sejujurnya ku merasa tenaga ku telah mulai habis. Akhirnya aku duduk di lantai dan membuat lingkaran
bersama anak-anak. Aku ambil smart phone ku yang berada di ruang guru. Aku
membuka aplikasi Youtube dan mencari Video Nusa dan Rara, anak-anak dengan
antusias menonton. Duduk dengan rapi dan mereka menyimak tontonan ini. Ku
sedikit kecewa karena tidak membawa speaker
agar suara hp bisa lebih keras lagi. Aku menyukai acara Nusa dan Rara ini
karena ini adalah tontonan yang mendidik untuk anak-anak. Hari itu sebagai penutup
aku menonton dua episode video Nusa dan Rara bersama anak-anak.
Terbangkan Mimpi, Wujudkan Prestasi
Jam 11.00 WIB, kami kembali
berkumpul di tengah lapangan untuk menutup kegiatan hari ini. Anak-anak ber aris dan diatur dengan rapi oleh bapak dan ibu guru. Kegiatan penutupan
kami siang itu yaitu menerbangkan pesawat cita-cita yang tadi telah dibuat di
kelas.
Setiap anak-anak menuliskan
cita-citanya di sisi pesawat, sehingga nanti mereka bisa serius belajar serta
menggapai cita-cita tersebut. Riuh, ramai, dan heboh acara menerbangkan pesawat
cita-cita ini. Semuanya berbahagia di Selapajang Jaya 1 dan 2 hari ini dan
seterusnya.
![]() |
Terbangkan Mimpi, Wujudkan Prestasi |
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...