Gerakan Pesantren Sehat Membawa Afif Meraih SATU Indonesia Awards
- October 13, 2019
- By FitriYenti
- 0 Comments
“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda” – Tan Malaka
Setelah Kick Off SATUIndonesia Awards yang dilaksanakan pada bulan Maret 2019 lalu, maka pada bulan
Oktober ini akan diumumkan siapa saja yang akan meraih penghargaan sebagai ikon
anak muda pembawa perubahan ini. Pemberian penghargaan ini dilaksanakan
berbarengan dengan Idea Festival yang diselenggarakan pada 3-6 Oktober 2019.
Slot pukul 19.00 – 21.00 WIB adalah waktu untu “SATU Indonesia Award” yang akan
dihibur dengan penampilan Erwin Gutawa, Sheila On 7 dan Isyana.
![]() |
Peraih Penghargaan SATU Indonesia Awards bersama Presdir ASTRA |
Tahun 2019 merupakan tahun
ke 10 PT. Astra Internasional menggelar program Semangat Astra Terpadu Untuk
Indonesia Award yang biasa disingkat menjadi SATU Indonesia Award. Setiap
tahunnya ASTRA menjaring anak-anak muda yang memiliki potensi yang bekerja
memberdayakan masyarakat sekitarnya melalui berbagai inovasi. Pencarian bibit unggul
dalam berbagai bidang ini merupakan kontribusi ASTRA untuk meningkatkan generasi muda bangsa
Indonesia. Tidak hanya itu saja, lewat program ini ASTRA memberikan harapan
yang besar bagi generasi muda untuk mewujudkan mimpinya dengan melakukan perubahan.
![]() |
Presdir ASTRA Memberikan Kata Sambutan |
Penerima SATU IndonesiaAwards haruslah memenuhi berbagai persyaratan. Untuk memilih siapa nanti yang
akan berhak menerima penghargaan ini, ASTRA telah memilih juri-juri yang
berkompeten di bidangnya seperti:
·
Prof Nila F Moeloek, Mentri Kesehatan
·
Prof Emil Salim, Dosen Ilmu Lingkungan Univ.
Indonesia
·
Prof Fasli Jalal, Rektor Univ. YARSI
·
Ir. Tri Mumpuni, Pendiri Institut Bisnis dan
Ekonomi Kerakyatan
·
Onno W Purbo, Pakar dan Pengamat Teknologi
Informasi
·
Toriq Hadad, Dirut PT. Tempo Inti Media
·
Riza Deliansya, Deputy Chief of Corporate
Aiffairs Astra
·
Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate
Communication Astra
·
Dian Sastrowardoyo, Pegiat Seni
Setelah tahun 2018 menyaring
5961 peserta, tahun ini panitia berhasil menyaring 8654 peserta dari berbagai
kota di tanah air. Artinya jumlah peserta naik signifikan sebesar 45, 18 % dari
tahun lalu. Dari 8000 pserta ini panitia mengerucutkan kembali menjadi 60
besar. Setelah melewati tahap penjurian berhasil terpilih 26 peserta terbaik.
dr Mohammad Afif menggawangi Gerakan Pesantren Sehat di kota kelahiranku
Namanya dr Mohammad Afif,
menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. Pemuda ini
awalnya membentuk Gerakan Pemuda Sehat Jambi. Namun seiring berjalannya waktu,
kelompok tersebut bertransformasi menjadi Gerakan Pesantren Sehat. Sebelum
menduduki kursi perguruan tinggi, dr Afif mengenyam pendidikan di pesantren,
sehingga dia mengetahui betul rasanya menjadi santri. “Kebersihan tidak
dipedulikan karena tuntutan hafalan maupun pelajaran” ujarnya. Pada tahun 2017
Gerakan Pesantren Sehat dimulai.
![]() |
Enam Pemuda Peraih SATU Indonesia Awards 2019 |
GPS rutin terjun kepesantren-pesantren dan memberikan pendidikan mengenai pentingnya mencuci tangan hingga benar, dan menjaga kebersihan asrama. Selain itu GPS jug a memiliki program sharing session yang terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesehatan mental, dan juga kesehatan reproduksi. Ada juga program Cerita Santri yang merupakan mentoring untuk santri agar bisa berbagi masalah yang dihadapi kemudia mencari solusi bersama-sama.
Selain program-program yang
bersifat kesehatan, GPS memiliki program lainnya seperti Pesantren Tanpa Rokok
[PATOK] dan Book4Santri, yaitu kegiatan pengumpulan donasi da sumbangan buku
bekas layak baca dan Al Quran untuk santri.
Ketika bulan Ramadan tiba,
Gerakan Pesantren Sehat ini juga memiliki prgram khusus yang bernama SETARA
yaitu Santri Sehat Ramadan Berkah. Kegiatan ini merupakan pengumpulan donasi
terbuka di bulan Ramadan.
Tidak saja di wilayan
pesantren GPS mengadakan kegiatan, mereka juga memiliki program “A Day with
Lansia”, yang merupakan aksi sosial dan gerakan peduli lansia di lingkungan
Wisma Tresna Werdha.
GPS membawa dampak yang baik
bagi santri dan santriwati. Manfaatnya tidak hanya di bidang ksehatan, tapi
bidang-bidang lainnya yang bisa dikembangkan. Misalnya dengan berbagai kegiatan
mereka jadi terlatih menjadi pembawa acara, selain itu mereka juga belajar
mendengarkan dengan baik.
Saat ini GPS baru bsia
membina lima pesantren saja di Kota Jambi. Hal ini dikarenakan jumlah relawan
dan dana yang masih terbatas. GPS memiliki 73 orang relawan yang bertugas di
Pondok Pesantren Daarul Huffazh Al –Islami, Ainul Yaqin, Al Jauharen, Daarut
Tauhid dan As’ad.
Semoga kedepannya dr
Mohammad Afif bisa menambah lagi pasukan relawan Gerakan Pesantren Sehat di
Kota Jambi. Good Luck and I’m Proud of You.
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...