Belajar Sejarah Peradaban Dari Berbagai Museum Yang Didatangi
- May 28, 2020
- By FitriYenti
- 0 Comments
Sejak aku menyukai pelajaran sejarah di sekolah menengah pertama, aku
punya cita-cita berkunjung ke berbagai museum di seluruh dunia. Sejarah masa
lalu yang mempengaruhi kehidupan peradaban dunia sangat menarik di mataku. Asal
usul suatu tempat, latar belakang suatu peristiwa, hingga kebudayaan masa silam
itu memberikan dampak yang besar
terhadap yang kita alami saat ini.
Sejak memiliki kesukaan dan kecintaan pada perjalanan, aku pasti
memasukkan museum sebagai tujuanku. Baik itu di dalam negeri, maupun itu di
luar negeri. Mengunjungi museum ibarat memasuki pintu rahasian dan memutar
jarum jam ke arah ratusan atau bahkan ribuan tahun dari sekarang.
Berikut ini adalah sembilan museum yang pernah aku datangi selama
melaksanakan perjalanan, baik di dalam maupun di luar negeri.
1.
Museum
Adityawarman
Museum ini
terletak di Kota Padang Provinsi Sumatra Barat. Sejak kecil jika liburan tiba,
Ayah dan Ibuku selalu mengajak kami untuk berliburan ke rumah nenek. Ya liburan
sederhana ala anak sekolah tentu saja ke rumah nenek. Museum yang didirikan
tahun 1977 ini menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang sangat berarti bagi
negeri kita. Museum Adityawarman berbentuk rumah gonjong khas Suku Minangkabau,
di tempat ini pula peninggalan-peninggalan Kerajaan Dharmasraya di simpan di sini.
Di museum ini juga terdapat replika Arca Bhairwa dan Amoghapasa yang merupakan
warisan dari Kerajaan Singasari. Apa hubungannya dengan Raja Adityawarman?
Konon Adityawarman adalah keturunan dari Kerajaan Majapahit, salah satu
kerajaan tua di nusantara ini.
2.
Museum
Negeri Jambi
Sepertinya
ini museum yang pertama kali aku datangi seumur hidupku. Letaknya di kota
kelahiranku, dan aku bersekolah dasar tidak jauh dari museum itu. Museum ini
tidak besar, namun mampu menampung banyak peninggalan bersejarah yang berkaitan
erat dengan provinsi Jambi. Provinsi yang pada zaman dahulu kala ini
dipengaruhi oleh Kerajaan Sriwijaya asal Sumatra Selatan, dan Kerajaan
Pagaruyung asal Sumatra Barat ini menyimpan beberapa arca yang sempat ditemukan
ketika Candi Muara Jambi ditemukan. Museum Negeri Jambi terletak di Jl. Urip
Sumoharjo, dan di seberangnya terletak kantor ibuku. Jadi masa kecilku bukanlah
hal yang baru untuk datang ke museum
3. Museum Mandiri
Terletak di kawasan Kota Tua
a.k.a old town yang secara administratif masuk ke wilayah
Jakarta Barat, Museum Mandiri pagi itu cukup ramai dengan wisatawan, padahal
waktu masih menunjukkan pukul 09.20 WIB loh. Ya iyalah ini musim liburan
sekolah gaes!
![]() |
Bersama teman di Museum Mandiri |
Baru saja menapaki dua anak tangga, dua
orang petugas cantik menyapa kami ' selamat pagi ,tasnya bisa
dititipkan di dalam" ujarnya seraya mempersilahkan kami masuk ke
ruangan penitipan barang. Setelah barang-barang rapi disimpan, kami diberikan
kartu penitipan barang.
Nah untuk menjelajah Museum Bank
Mandiri ini hanya perlu uang 2000 saja untuk membeli tiket. Museum yang
memiliki luas 1039 m2 ini buka setiap hari Pukul 09.00 - 15.00 Wib. Akan tutup
pada hari senin dan libur nasional. Museum Mandiri berisikan sejarah perbankan
pertama kali di Batavia, ada juga ruangan khusus untuk kasir-kasir dari etnis
Tionghoa. Ruangan ini menceritakan bagaimana ketika zaman penjajahan Belanda,
etnis Tionghoa yang pintar berhitung di masa itu bisa bekerja di bank dengan
jaminan saudaranya yang kaya.
Jadi mereka membantu proses transaksi
bisnis tuan-tuan tanah dan pedagang di masa penjajahan sekitar tahun 1929.
Bangunan ini awalnya adalah kantor Nederlandsche Handel Maatschappij NV di
Batavia yg merupakan kantor perdagangan Belanda. Nah seiring dengan berjalannya
waktu, kantor perdagangan tadi memiliki unit bisnis dalam bidang perbankan di
masa itu
4. Museum Bank Indonesia
Yang pertama kami lakukan di museum ini
adalah menonton film pendek mengenai cara kita merawat uang. Walaupun filmnya
pendek, ceritanya cukup bagus dan banyak yang menonton. Ini cara kreatif untuk
memberikan wawasan bagaimana kita memperlakukan uang yang kita punya.
![]() |
Loket Masuk Museum Bank Indonesia |
Ruang set selanjutnya yaitu sejarah
perkembangan uang dan perdagangan di Indonesia. Peradaban hindia belanda yang
berdagang mencari rempah-rempah di berbagai sudut negeri ini. Dimulai dariMarcopolo, Laksamana Cheng Ho hingga Cornelis de Hotman dari Belanda. Selain
itu ada juga perkembangan ekonomi negeri ini sejak bernama Batavia, Jayakarta,
hingg a Jakarta. Tersaji di depan mata sejarah moneter negeri dan apasaja yang
telah dilakukan untuk memperbaiki dan memulihkan kondisi ekonomi pada tahun
1997-1999.
Di Museum Bank Indonesia juga terdapat
aneka produk-produk perbankan dari zaman dahulu hingga sekarang seperti uang
kuno, cek, wesel, buku tabungan, resi, alat penghitung uang dan yang lainnya.
5.
Museum
Wonderfood di Penang
Jika kamu
mencintai dunia kuliner, kunjungan ke Wonderfood Museum sangat aku
rekomendasikan. Dengan membayar tiket sebesar 25 MYR, kita bisa mempelajari
sejarah dunia kuliner Penang, Melayu, dan berbagai makanan yang di negara kita
juga bisa kita temukan. Aneka makanan tadi hadir dalam bentuk yang sangat mirip
dengan aslinya seperti cendol, teh tarik, onde-onde, nasi kandar, hot dog, dan
lain sebagainya. Terdapat juga diorama yang menjelaskan sejarah dan
kebiasaan-kebiasaan serta cara makan penduduk Suku Melayu pada umumnya dan
Penang pada khususnya. Wonderfood Museum terletak di Lebuh Pantai George Town.
![]() |
Wonderfood Museum Penang |
6.
Museum Madam
Tussaud Singapura
Terletak di Kawasan Imbiah Look, Museum ini menghadirkan nuansa yg
berbeda. Harga tiket masuk Museum SGD 20 bisa didapatkan di sebuah agen
penjualan tiket di Batam, atau jika membeli Online. Perdana Mentri Singapore
Lee Kuan Yew adalah tokok yang ada di deretan pertama patung lilin itu, diikuti
beberapa tokoh terkenal Singapore lainnya. Tidak jauh, berdiri Founding Father
Indonesia dengan gagah nya, siapa lagi kalau bukan Ir. Sukarno. Ya beliau
sangat gagah dengan patung berseragam kenegaraan serba putih itu. Sangat worth it beliau hadir di antara
sejumlah tokoh-tokoh terkenal penghuni Madame Tussauds lainnya.
![]() |
Bersama Mr. Founder di Madam Tussaud Singapura |
7.
Museum Madame
Tussaud Hongkong
Museum Madam Tussaud Hongkong terletak di The Peak, sebuah dataran
tinggi yang merupakan sebuah kawasan wisata terpadu di Hongkong. Karena aku dan
teman-temanku gagal mendapatkan tiket secara on line, maka kami membeli tiket
on line. Jika dikonversi ke Kurs Rupiah harganya sekitar Rp. 420.000. Harga tiket
masuk Museum Madam Tussaud Hongkong
lebih mahal dibandingkan Museum Madam Tussaud Singapura, hampir dua kali lipat
bahkan. Museum lilin yang pertama kali hadir di Asia ini dominasi oleh
artis-artis Hongkong dan China yang terkenal seperti Jacky Chan, Michelle Yeoh,
Bruce Lee dan yang lainnya.
![]() |
Mengagumi Putri Diana di Madam Tussaud Hongkong |
8.
Museum Macau
Saat
berkunjung ke Macau tahun 2015, tak lupa aku dan teman-teman mengunjungi Museum
Macao. Museum yang terletak di area Mount Fortress ini memiliki luas 2800 m2.
Aku menyukai interior dan eksterior museum bergaya Portugis ini, karena Macau
adalah negara bekas jajahan Portugis. Museum Macau terbagi menjadi tiga area
yaitu peradaban penduduk asli Macau sejak zaman dahulu, tradisi dan budaya
penduduk Macau dan Macau kontemporer. Museum yang dibuka pada tahun 1998 ini
dibangun oleh para Yesuit sejak zaman abad 17, dimana pada saat itu Mount Fortress
merupakan sebuah benteng pertahanan militer.
![]() |
Di depan Museum Macau |
9.
Museum Al
Quran Madinah
Museum Al Quran terletak
di area Masjid Nabawi. Museum ini menyimpan berbagai koleksi Quran dari
berukuran mini hingga ukuran raksasa. Di dalam museum ini juga tersimpan
replika Quran yang pertama kali ditulis. Asli dari Quran yang pertama tersebut
tersimpan di Istana Top Kapi Turki. Salah satu yang membuatku takjub di Museum
Al Quran Madinah adalah quran yang terbuat dari hasil tenun seorang ibu selama
32 tahun yang berasal dari Pakistan. Masuk dalam museum ini dipandu oleh
seorang guide yang juga berasal dari Indonesia, tepatnya dari Pekanbaru.
Sebelum menjelajah museum, kami juga menonto diorama ketika Al Quran pertama
kali diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Nah apakah pembaca juga suka mengunjungi museum sebagai destinasi
wisata? Boleh tau alasannya? Mari berbagi di kolom komentar ya.
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...