Cerita Sedih di Awal 2021 : Sebuah Untaian Doa Untuk Negeri Tercinta
- January 19, 2021
- By FitriYenti
- 0 Comments
Innalillahi wainnailaihi rojiun
Baru saja membuka tahun,
baru saja mengurai harapan-harapan baik di awal tahun. Beragam
kejadian-kejadian ini serasa membuat hati sedih, nelongso, dan penuh empati.
Beberapa peristiwa sedih ini aku rangkum di blog ini agar mengingatkan diri
sendiri untuk tetap menjaga alam, dan bersyukur
Awal tahun baru dibuka
dengan banjir dan longsor yang menerjang kawasan Kepulauan Riau seperti Batam,
Bintan, dan Tanjung Pinang. Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di area
Kepulauan Riau membuat banjir yang tingginya lebih dari satu meter. Bahkan
badai mengguncang area pesisir pantai sehingga beberapa rumah dilaporkan rusak.
Memang sejak akhir tahun angin utara rutin menyapa perairan ini hingga bulan
Maret nanti. Aku tentu saja bersedih, pembangunan infrastruktur di Batam dan
kota lainnya tidak dibarengi dengan pembuatan saluran air yang memadai, dan
kebiasaan untuk membuang sampah di tempatnya.
SJ
182 Jatuh di Kepulauan Seribu dan Tanah Longsor pada Sabtu Kelabu
Hari itu Sabtu sore pukul
16.30 Wib, aku terbangun dari tidur siangku. Pas membuka smartphone banyak sekali infromasi tentang pesawat Sriwijaya yang
hilang kontak setelah take off empat
menit saja dari Bandara Sukarno Hatta. Pesawat dengan tujuan Pointianak ini
membawa 50 orang penumpang, 6 orang kru pesawat aktif, dan 6 orang kru pesawat
extra, sehingga jumlah total penumpang
sebanyak 62 orang. Hatiku langsung miris, teringat baru saja 5 hari sebelumnya
aku naik pesawat. Cuaca memang saat itu buruk, hujan deras melanda ibukota dari
pagi hingga sore. Ketika malam tiba, dipastikan pesawat jatuh di perairan
Kepulauan Seribu.
![]() |
Photo Credit : www.merdeka.com |
Duh sedih sekali rasanya
kembali terjadi kecelakaan transportasi udara ini. Di hari yang sama terjadi
bencana tanah longsor di Desa Cimanggung Kab. Sumedang. Puluhan orang tertimpa
longsoran tanah tersebut, ratusan orang mengungsi dan puluhan orang wafat.
Longsoran terjadi dua kali, sore dan malam pukul 20.00 WIB. Belum juga usai
pencarian korban pada longsoran sore hari, namun malam hari longsoran susulan
datang. Petugas BPBD menjadi turut menjadi korban yang meninggal pada saat
bertugas.
Tanah
Borneo terendam banjir
Belum usai bersedih setelah
beberapa hari nonton berita di berbagai media mengenai pesawat Sriwijaya yang
jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Selasa pagi 12 Januari 2021, viral di
twitter tagar #prayforkalsel. Wah ada apa nih pikirku? Ternyata sebagian besar
wilayah Provinsi Kalimantan Selatan terendam banjir, bahkan ketinggian banjir mencapai
3 meter lebih. Rasanya belum pernah mendengar Kalimantan banjir separah ini. Ya
Kalimantan terkenal dengan paru-paru dunianya, namun dengan berbagai kepentingan
orang-orang tertentu, hutan-hutan Kalimantan berkurang jauh jumlahnya. Puluhan
ribu orang mengungsi di Banjarmasin, Banjar, dan kota-kota lainnya di provinsi
yang terkenal dengan kuliner Soto Banjar ini.
![]() |
photo credit : www.republika.co.id |
Banjir di Kalimantan Selatan
ini juga menghancurkan infrastruktur primer seperti putusnya sebuah jembatan
penghubung di daerah Banjar. Putusnya jembatan ini mengakibatkan terputus pula
jalur transportasi dari Banjarmasin menuju daerah lainnya di hulu sungai.
Mudah-mudahan banjir di Kalsel segera surut dan masyarakat bisa kembali
beraktifitas seperti dulu lagi.
6,2
SR di Barat Celebes
Jumat pagi terkejut
mendapakan informasi jika telah terjadi gempa pukul 01.28 WIB dini hari di
Mamuju, Sulawesi Barat. Gempat berkekuatan 6,2 SR dengan kedalaman hanya 10KM
ini berhasil meluluhlantakkan Kantor Gubernur Prov. Sulawesi Barat, Rumah Sakit
Umum Daerah, dan ribuah rumah warga. Tengah malam buta warga shock dan berupaya mencari pertolongan.
Sehari sebelumnya tepatnya pada hari Kamis 14 Januari 2021 juga terjadi gempa
di wilayah yang sama dengan kekuatan 5,9 SR. Ternyata gempa susulan lebih kuat
dan terjadi di tengah malam buta.
Banyak warga yang terjebak
di dalam reruntuhan puing-puing rumah, bahkan ada pasien yang terjebak di
reruntuhan rumah sakit tempat dia dirawat. Sungguh sangat memprihatinkan.
Sampai saat ini pemerintah masih mencanangkan tanggap darurat di Majene dan
Mamuju.
![]() |
photo credit : www.merdeka.com |
Terakhir aku cuma berpesan
untuk menyisipkan doa terbaik untuk negeri dan bangsa ini setiap selesai salat.
Doakan yang berpulang karena semua musibah ditempatkan di sisi allah, diampuni
dosa-dosanya, dan dilapangkan jalanNya. Untuk keluarga yang memang masih
menjalani takdir di dunia nan fana ini, semoga diberikan kekuatan, ketabahan,
kesabaran dalam menjalani ujian kehidupan dari Allah Swt ini. Karena
sesungguhnya kita adalah makhluk ciptaan allah dan akan kembali kepada allah.
Innalillahi wainnailaihi rojiun.
0 comments
Berkomentarlah sebelum komentar itu ditarif...